Warning: session_start(): open(/home/newsid24/public_html/src/var/sessions/sess_e832069181936520bc440911945e626a, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/newsid24/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/newsid24/public_html/src/var/sessions) in /home/newsid24/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Jerhemy Owen Soroti Dampak Negatif Perkebunan Kelapa Sawit, Berbanding Terbalik dari Pernyataan Prabowo - BeritaTerbaruID

Jerhemy Owen Soroti Dampak Negatif Perkebunan Kelapa Sawit, Berbanding Terbalik dari Pernyataan Prabowo

2 days ago 2
ARTICLE AD BOX

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Konten kreator Indonesia, Jerhemy Owen, menyampaikan pandangannya tentang dampak negatif perkebunan kelapa sawit terhadap lingkungan.

Hal ini sebagai respons Jerhemy terhadap pernyataan Presiden Prabowo tentang kelapa sawit belum lama ini.

Dalam video yang ia unggah di media sosial, Jerhemy mengungkapkan sejumlah masalah yang timbul akibat luasnya industri kelapa sawit di Indonesia.

Menurut Jerhemy, meskipun kelapa sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng yang banyak digunakan masyarakat, pohonnya memiliki dampak buruk bagi lingkungan.

Ia menyoroti beberapa alasan utama, mulai dari kebakaran hutan, kerusakan ekosistem, hingga dampaknya terhadap ketersediaan air.

“Di Sumatera dan Kalimantan, ada berhektar-hektar perkebunan kelapa sawit. Untuk membuka lahan, pohon-pohon ditebang dan dibakar, yang sering kali menyebabkan kebakaran meluas hingga ke area lain. Ini berdampak pada polusi udara dan kesehatan masyarakat sekitar,” kata Jerhemy dalam videonya.

Selain itu, ia menyebut bahwa kelapa sawit menyerap air dalam jumlah besar, membuat tanah di sekitarnya gersang dan sulit ditumbuhi tanaman lain.

“Kemarin saya sempat ke kebun kelapa sawit di Kalimantan. Begitu gersang dan kering sekali. Sangat menyedihkan melihat dampaknya terhadap lingkungan sekitar,” tambahnya.

Jerhemy juga menyoroti hilangnya habitat satwa liar akibat deforestasi besar-besaran untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit. Hal ini, menurutnya, mengancam keberadaan fauna asli hutan yang menjadi korban dari industri ini.

Read Entire Article