ARTICLE AD BOX
FAJAR.CO.ID, GOWA — Kasus peredaran uang palsu yang mengguncang Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, memasuki babak baru dengan kematian mendadak seorang staf kampus berinisial M.
Kepergian M yang tiba-tiba ini semakin menambah teka-teki dalam penyelidikan jaringan uang palsu yang sedang diusut Polres Gowa.
M, yang namanya baru muncul sebagai pihak yang diduga memiliki peran penting dalam distribusi uang palsu kepada tersangka utama, Sukmawati, meninggal dunia sebelum sempat diperiksa oleh aparat.
Informasi ini menjadi pukulan besar, terutama setelah sebelumnya dua staf UIN Alauddin, Kepala Perpustakaan Andi Ibrahim (AI) dan Mubin Nasir, telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak, menegaskan bahwa fokus penyelidikan saat ini adalah pada pelaku yang masih aktif.
Ia juga menjelaskan bahwa kematian M tidak mempengaruhi jalannya penyelidikan.
“Kami masih mengejar tiga orang lain yang sudah teridentifikasi. Surat pencegahan ke luar negeri juga sudah kami layangkan ke pihak imigrasi,” ungkap Reonald, Senin (23/12/2024).
Namun, suasana di lingkungan kampus UIN Alauddin tetap memanas. Tidak sedikit yang merasa gelisah atas dugaan keterlibatan sejumlah staf dalam jaringan ini.
“Yang bersangkutan sudah meninggal dan meninggalnya sebelum kami melakukan penyelidikan. Kami tidak bisa ke sana,” lanjut Reonald.
Keberadaan tiga nama yang masih menjadi buron menambah ketegangan di tengah upaya pihak kepolisian mengungkap kasus ini.
“Kami fokus kepada pelaku yang masih dan ada sekarang. Keterkaitan ada nama meninggal itu bukan kapasitas penyidikan kami. Itu tidak mempengaruhi penyidikan ini,” tandasnya. (Muhsin/fajar)